Selasa, 12 Agustus 2014

Romadlon, Bulan al-Qur`an




شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان

) البقرة: ۱۸٥ (

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Romadlon, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al Baqoroh: 185)
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Berdasarkan ayat tersebut, kita dapat mengambil ibrah bahwa Romadlon adalah bulan al-Quran. Karena pada bulan yang mulia inilah al-Qur`an diturunkan sebagai petunjuk hidup dan penerang jalan kehidupan bagi manusia.
Turunnya al-Qur`an itu melalui dua proses.
“Sahabat Ibnu ‘Abbas rodliyallohu ‘anhu mengatakan bahwa: Alloh ta’ala menurunkan al-Qu`an secara sekaligus dari lauh mahfudz ke baitul ‘izzah di langit dunia, kemudian menurunkannya kepada Rosululloh secara berangsur-angsur sesuai dengan keadaan di dunia selama 23 tahun.” (Tafsir Ibnu Katsir juz 8)
Yang pertama, turun sekaligus 30 juz, dari lauh mahfudz ke baitul ‘izzah di langit dunia. Proses ini disebut inzaalan ( إنزالا ). Turunnya al-Quran secara sekaligus ini terjadi pada lailatul qodr. Hal ini diisyaratkan oleh al-Qur`an sendiri sebagaimana tercantum dalam surat al-Qodr ayat 1.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur`an secara keseluruhan) pada lailatul qodr.”
Sedangkan yang kedua, al-Qur`an turun berangsur-angsur selama sekitar 23 tahun. Proses ini disebut tanziilan ( تنزيلا ). Di dalam proses yang kedua ini al-Qur`an turun secara berangsur-angsur, bertahap, ayat demi ayat, sesuai dengan keadaan di dunia dan konteks dakwah Rosululloh. Turunnya ayat-ayat yang pertama kepada Nabi Muhammad, berdasarkan pendapat yang masyhur, terjadi pada tanggal 17 Romadlon, yang di Indonesia diperingati sebagai hari Nuzulul Qur`an.
Walhasil, turunnya al-Qur’an baik secara sekaligus maupun secara berangsur-angsur (permulaan turunnya), terjadi pada bulan Romadlon. Sehingga bulan Romadlon itu menjadi mulia, selain karena merupakan bulan puasa, adalah karena merupakan bulan turunnya al-Qur`an al-Karim. Kita tahu dan sadar bahwa ‘perkataan’ yang termulia dan teragung itu adalah al-Qur`an karena al-Qur`an adalah kalamullah, firman Alloh ta’ala.
Kemuliaan Al-Qur`an itu, jika dibandingkan dengan segenap ucapan dan perkataan semua makhluq, sama dengan kemuliaan Dzat yang bersifat Rahman dan Rohim, seandainya boleh, dibandingkan dengan semua makhluq ciptaan-Nya. (Kitab Jami’ush-Shoghir Juz II Hal: 20) Tentu bukan bandingannya.
Nabi Menyibukkan Diri dengan Taddarus al-Qur`an bersama malaikat Jibril di Bulan Romadlon
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Tersebut dalam keterangan hadits bahwa pada saat bulan Romadlon, malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam setiap malam untuk bertadarrus al-Qur`an. Jibril membaca al-Qur`an dan Nabi menyimaknya, kemudian Nabi membaca al-Qur`an dan Jibril menyimaknya. Begitulah seterusnya, bergantian dan berulang-ulang. Pada saat tadarrus inilah malaikat Jibril memastikan kebenaran bacaan al-Qur`an Nabi dan menjelaskan kepada Nabi tentang urutan-urutan ayat dan surat dari al-Qur`an.
Diriwayatkan dari Ibn Abbas rodliyallohu ‘anhu: Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam adalah orang yang paling pemurah. Baginda lebih pemurah lagi pada bulan Romadlon ketika Jibril menemui beliau. Dan malaikat Jibril menemui beliau pada setiap malam bulan Romadlon untuk bertadarus (mengulang-ulang) al-Qur`an. Baginda Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam ketika itu lebih pemurah dalam memberi kebaikan daripada angin yang terhempas . (al-Bukhari, no: 6, 1906, 3220, 3554, 4997, Muslim: 2308)
Di dalam riwayat yang lain disebutkan, "Sesungguhnya malaikat Jibril mengulang kembali Al-Qur’an kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam sekali dalam setahun (di bulan Romadlon). Pada tahun wafatnya beliau, Jibril mengulangnya dua kali." (HR. Bukhari:  4614). Ibnu Atsir berkata dalam Al-Jami Fi Gharibil Hadits, 4/64, maksudnya adalah bahwa malaikat Jibril mengulang kembali seluruh Al-Quran yang pernah diturunkan kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam.
Demikianlah, selama bulan Romadlon Nabi menyibukkan diri dengan bertadarrus dan mempelajari al-Qur`an bersama malaikat Jibril.
Ulama Salaf ash-Sholih Mementingkan al-Qur`an pada bulan Romadlon.
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Ketika bulan Romadlon tiba, Imam Malik mengatakan, “telah datang bulan al-Qur`an.” Setiap bulan Romadlon beliau mengkhatamkan al-Qur`an sebanyak 60 kali, 30 kali di malam hari dan 30 kali di siang hari. Begitu juga Imam Syafi’I, beliau mengkhatamkan al-Quran sebanyak enam puluh kali di bulan Romadlon. Sedangkan Al-Aswad mengkhatamkan al-Qur`an setiap dua hari sekali. Sementara Qatadah mengkhatamkan al-Qur’an setiap tiga hari sekali, serta tiap malam pada sepuluh malam akhir bulan Romadlon.
Al-Qasim bin Hafiz bin Asakir berkata, "Dahulu bapakku selalu shalat berjamaah dan membaca Al-Qur`an. Beliau mengkhatamkannya setiap Jum’at. Sedangkan pada bulan Romadlon, beliau mengkhatamkannya setiap hari."
Begitulah potret ulama kita. Di tengah kesibukan beliau-beliau sebagai ahli hadits, ahli fiqh, ahli hukum yang tentu tidak lepas dari aktifitas keilmuan seperti mengajar dan menulis, para ulama tersebut tetap memberikan perhatian yang besar kepada al-Qur`an. Tentu, karena memang bulan Romadlon adalah bulan al-Qur`an.
Bagaimana dengan kita?
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Mari kita lihat sekilas hasil survey tentang minat baca al-Qur`an dan kemampuan baca al-Qur`an dari masyarakat Indonesia secara umum.
Survei bertema "Tata nilai, impian, cita-cita pemuda muslim di Asia Tenggara" ini diadakan di 33 provinsi di Indonesia dengan 1.496 responden yang berusia 15-25 tahun. Responden berpendidikan SD hingga perguruan tinggi. Survei dilakukan dengan wawancara langsung 18-26 November 2010. Survei menunjukkan kaum muda muslim yang selalu membaca Al-Qur`an (10,8 persen), yang sering (27,5 persen), yang kadang-kadang (61,1 persen) dan yang tidak pernah (0,3 persen). (http://news.detik.com/read/2011/06/14/152950/1660063/10/lsi-minat-salat--baca-al-quran-kaum-muda-muslim-rendah)
Sekitar 65 persen umat Islam di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur`an alias buta aksara Al-Qur`an. Hal itu terungkap dari hasil survei Institut Ilmu Alquran (IIA) Jakarta tahun 2013. (http://www.ddhongkong.org/survei-65-persen-muslim-indonesia-tidak-bisa-baca-al-quran/)
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk 35% umat Islam Indonesia yang bisa membaca al-Qur`an atau termasuk 65% yang tidak bisa membaca al-Qur`an?  
Apakah kita termasuk 10,8% kaum muda Muslim Indonesia yang selalu membaca al-Qur`an atau 61,1% yang kadang-kadang (jarang)?
Romadlon ini, Momentum Kebangkitan
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Mari kita jadikan bulan Romadlon kali ini sebagai momentum kebangkitan kita dalam mencintai al-Qur`an.
Yang belum bisa membaca al-Qur`an, ayo belajar. Kita ini orang Islam. Al-Qur`an itu kitab suci umat Islam. Masak orang Islam tidak bisa membaca kitab sucinya sendiri? Ayo belajar membaca al-Qur`an. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Yang belum bisa membaca al-Qur`an dengan benar sebaiknya memaksimalkan waktu di bulan Romadlon untuk memperbaiki bacaan al Qur`an dengan belajar kepada ustadh yang mahir dalam membaca al-Quran. Jangan hanya mengejar target khatam al-Qur`an. Karena Jumhur Ulama sepakat bahwa membaca al-Qur`an dengan benar itu hukumnya fardlu ‘ain. Sehingga setiap orang Islam yang belum bisa membaca al-Qur`an dengan benar memiliki kewajiban untuk belajar memperbaiki bacaan al-Qur`an.
Yang sudah bisa membaca al-Qur`an, ayo hiasi hari-hari kita dengan bacaan al-Qur`an. Jangan sampai kita lebih akrab dengan koran daripada al-Qur`an. Malasnya kita dalam membaca al-Quran menunjukkan bahwa hati kita sedang kotor.
Utsman bin Affan raodhiyallohu ‘anhu berkata (yang maksudnya), “Kalau hati kita bersih, maka kita tidak pernah kenyang dengan al-Qur’an.”
Bulan Romadlon ini, mari mengazamkan diri untuk mengkhatamkan al-Qur`an, minimal satu kali. Sebagai ungkapan syukur kita atas turunnya al-Qur`an, petunjuk hidup dan penerang jalan kehidupan, di bulan yang mulia ini. Tentu, kita lanjutkan kebiasaan membaca dan mengkhatamkan al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari di bulan-bulan selanjutnya.
5 Keutamaan Membaca al-Qur`an
Keutamaan membaca al-Qur`an sangat banyak. Pada kesempatkan yang sedikit ini kami mengetengahkan 5 keutamaan membaca al-Qur`an. Semoga bisa menambah motivasi kita untuk membaca al-Qur`an.
1.   Ibadah yang paling mulia
“Khabbab bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu berkata: “Beribadah kepada Alloh semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah beribadah kepada Alloh dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
2.   Syafa’at (penolong) di hari kiamat
“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim: 804, Ahmad: 5/255).
3.   Satu huruf = sepuluh pahala (ibadah ringan, pahala besar)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم (alif laam miim) itu  satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
4.   Menenangkan jiwa
“…. Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du: 28)
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Alloh (masjid), membaca kitabulloh (al-Qur`an) dan saling mempelajarinya, melainkan turunlah ketenangan kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Alloh ta’ala menyebut-nyebut mereka kepada orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim: 2699, Ahmad: 2/252)
5.   Senantiasa berada di dalam kebaikan
“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim: 798).
Pahala pertama adalah pahala membaca. Sedangkan yang kedua adalah pahala sabar menanggung susah ketika membaca al-Qur`an.
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Ayo kita jadikan momentum Romadlon ini sebagai momentum kebangkitan kita dalam mencintai al-Qur`an. Mencintai al-Qur`an sama dengan mencintai Alloh ta’ala. Mari kita menyibukkan diri dengan al-Qur`an. Mari kita pelajari, kita baca, kita hafal, kita dalami maknanya, dan kita amalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai terlewat lagi. Semakin hari kita semakin dekat dengan mati. Belum tentu tahun depan bisa ketemu Romadlon lagi. Bisa jadi ini adalah Romadlon yang terakhir kali.
Semoga Alloh ta’ala membuka hati kita dan meneranginya dengan cahaya hidayah. Amin.
[tije/LP2A PBSB Kemenag RI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar