شهر
رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
) البقرة: ۱۸٥ (
“(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Romadlon, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an sebagai
petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al Baqoroh: 185)
Saudaraku yang semoga
senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Berdasarkan ayat tersebut, kita dapat
mengambil ibrah bahwa Romadlon adalah bulan al-Quran. Karena pada bulan
yang mulia inilah al-Qur`an diturunkan sebagai petunjuk hidup dan penerang
jalan kehidupan bagi manusia.
Turunnya al-Qur`an itu
melalui dua proses.
“Sahabat Ibnu ‘Abbas rodliyallohu
‘anhu mengatakan bahwa: Alloh ta’ala menurunkan al-Qu`an secara sekaligus
dari lauh mahfudz ke baitul ‘izzah di langit dunia, kemudian
menurunkannya kepada Rosululloh secara berangsur-angsur sesuai dengan keadaan
di dunia selama 23 tahun.” (Tafsir Ibnu Katsir juz 8)
Yang pertama, turun
sekaligus 30 juz, dari lauh mahfudz ke baitul ‘izzah di langit dunia. Proses
ini disebut inzaalan ( إنزالا
). Turunnya al-Quran secara sekaligus ini terjadi pada lailatul qodr. Hal
ini diisyaratkan oleh al-Qur`an sendiri sebagaimana tercantum dalam surat al-Qodr
ayat 1.
“Sesungguhnya Kami
menurunkannya (al-Qur`an secara keseluruhan) pada lailatul qodr.”
Sedangkan yang kedua,
al-Qur`an turun berangsur-angsur selama sekitar 23 tahun. Proses ini disebut tanziilan
( تنزيلا ). Di dalam proses yang kedua ini al-Qur`an
turun secara berangsur-angsur, bertahap, ayat demi ayat, sesuai dengan keadaan
di dunia dan konteks dakwah Rosululloh. Turunnya ayat-ayat yang pertama kepada
Nabi Muhammad, berdasarkan pendapat yang masyhur, terjadi pada tanggal 17
Romadlon, yang di Indonesia diperingati sebagai hari Nuzulul Qur`an.
Walhasil,
turunnya al-Qur’an baik secara sekaligus maupun secara berangsur-angsur
(permulaan turunnya), terjadi pada bulan Romadlon. Sehingga bulan Romadlon itu
menjadi mulia, selain karena merupakan bulan puasa, adalah karena merupakan
bulan turunnya al-Qur`an al-Karim. Kita tahu dan sadar bahwa ‘perkataan’ yang
termulia dan teragung itu adalah al-Qur`an karena al-Qur`an adalah kalamullah,
firman Alloh ta’ala.
Kemuliaan Al-Qur`an
itu, jika dibandingkan dengan segenap ucapan dan perkataan semua makhluq, sama
dengan kemuliaan Dzat yang bersifat Rahman dan Rohim, seandainya boleh,
dibandingkan dengan semua makhluq ciptaan-Nya. (Kitab Jami’ush-Shoghir Juz
II Hal: 20) Tentu bukan bandingannya.
Nabi Menyibukkan Diri
dengan Taddarus al-Qur`an bersama malaikat Jibril di Bulan Romadlon
Saudaraku yang semoga
senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Tersebut dalam keterangan hadits bahwa
pada saat bulan Romadlon, malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad shollallohu
alaihi wa sallam setiap malam untuk bertadarrus al-Qur`an. Jibril membaca
al-Qur`an dan Nabi menyimaknya, kemudian Nabi membaca al-Qur`an dan Jibril
menyimaknya. Begitulah seterusnya, bergantian dan berulang-ulang. Pada saat
tadarrus inilah malaikat Jibril memastikan kebenaran bacaan al-Qur`an Nabi dan menjelaskan
kepada Nabi tentang urutan-urutan ayat dan surat dari al-Qur`an.
Diriwayatkan dari Ibn
Abbas rodliyallohu ‘anhu: Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam
adalah orang yang paling pemurah. Baginda lebih pemurah lagi pada bulan Romadlon
ketika Jibril menemui beliau. Dan malaikat Jibril menemui beliau pada setiap
malam bulan Romadlon untuk bertadarus (mengulang-ulang) al-Qur`an. Baginda
Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam ketika itu lebih pemurah dalam
memberi kebaikan daripada angin yang terhempas . (al-Bukhari, no: 6, 1906,
3220, 3554, 4997, Muslim: 2308)
Di
dalam riwayat yang lain disebutkan, "Sesungguhnya malaikat Jibril
mengulang kembali Al-Qur’an kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam sekali dalam setahun (di bulan
Romadlon). Pada tahun wafatnya beliau, Jibril mengulangnya dua kali." (HR.
Bukhari: 4614). Ibnu
Atsir berkata dalam Al-Jami Fi Gharibil Hadits, 4/64, maksudnya adalah
bahwa malaikat Jibril mengulang kembali seluruh Al-Quran yang pernah diturunkan
kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam.
Demikianlah, selama
bulan Romadlon Nabi menyibukkan diri dengan bertadarrus dan mempelajari
al-Qur`an bersama malaikat Jibril.
Ulama Salaf
ash-Sholih Mementingkan al-Qur`an pada bulan Romadlon.
Saudaraku yang semoga
senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Ketika bulan Romadlon tiba, Imam Malik
mengatakan, “telah datang bulan al-Qur`an.” Setiap bulan Romadlon beliau
mengkhatamkan al-Qur`an sebanyak 60 kali, 30 kali di malam hari dan 30 kali di
siang hari. Begitu juga Imam Syafi’I, beliau mengkhatamkan al-Quran sebanyak
enam puluh kali di bulan Romadlon. Sedangkan Al-Aswad mengkhatamkan al-Qur`an setiap
dua hari sekali. Sementara Qatadah mengkhatamkan al-Qur’an setiap tiga hari
sekali, serta tiap malam pada sepuluh malam akhir bulan Romadlon.
Al-Qasim bin Hafiz
bin Asakir berkata, "Dahulu bapakku selalu shalat berjamaah dan membaca
Al-Qur`an. Beliau mengkhatamkannya setiap Jum’at. Sedangkan pada bulan Romadlon,
beliau mengkhatamkannya setiap hari."
Begitulah potret
ulama kita. Di tengah kesibukan beliau-beliau sebagai ahli hadits, ahli fiqh,
ahli hukum yang tentu tidak lepas dari aktifitas keilmuan seperti mengajar dan
menulis, para ulama tersebut tetap memberikan perhatian yang besar kepada
al-Qur`an. Tentu, karena memang bulan Romadlon adalah bulan al-Qur`an.
Bagaimana dengan
kita?
Saudaraku yang semoga
senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Mari kita lihat sekilas hasil survey
tentang minat baca al-Qur`an dan kemampuan baca al-Qur`an dari masyarakat
Indonesia secara umum.
Survei bertema
"Tata nilai, impian, cita-cita pemuda muslim di Asia Tenggara" ini diadakan
di 33 provinsi di Indonesia dengan 1.496 responden yang berusia 15-25 tahun.
Responden berpendidikan SD hingga perguruan tinggi. Survei dilakukan dengan
wawancara langsung 18-26 November 2010. Survei menunjukkan kaum muda muslim
yang selalu membaca Al-Qur`an (10,8 persen), yang sering (27,5 persen), yang
kadang-kadang (61,1 persen) dan yang tidak pernah (0,3 persen). (http://news.detik.com/read/2011/06/14/152950/1660063/10/lsi-minat-salat--baca-al-quran-kaum-muda-muslim-rendah)
Sekitar 65 persen umat Islam
di Indonesia tidak bisa membaca Al-Qur`an alias buta aksara Al-Qur`an. Hal itu
terungkap dari hasil survei Institut Ilmu Alquran (IIA) Jakarta tahun 2013. (http://www.ddhongkong.org/survei-65-persen-muslim-indonesia-tidak-bisa-baca-al-quran/)
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga
oleh Alloh ta’ala. Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk 35% umat Islam
Indonesia yang bisa membaca al-Qur`an atau termasuk 65% yang tidak bisa membaca
al-Qur`an?
Apakah kita termasuk 10,8% kaum muda
Muslim Indonesia yang selalu membaca al-Qur`an atau 61,1% yang kadang-kadang (jarang)?
Romadlon ini, Momentum Kebangkitan
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga
oleh Alloh ta’ala. Mari kita jadikan bulan Romadlon kali ini sebagai momentum
kebangkitan kita dalam mencintai al-Qur`an.
Yang belum bisa membaca al-Qur`an, ayo
belajar. Kita ini orang Islam. Al-Qur`an itu kitab suci umat Islam. Masak orang
Islam tidak bisa membaca kitab sucinya sendiri? Ayo belajar membaca al-Qur`an.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Yang belum bisa membaca al-Qur`an dengan
benar sebaiknya memaksimalkan waktu di bulan Romadlon untuk memperbaiki bacaan
al Qur`an dengan belajar kepada ustadh yang mahir dalam membaca al-Quran. Jangan
hanya mengejar target khatam al-Qur`an. Karena Jumhur Ulama sepakat bahwa
membaca al-Qur`an dengan benar itu hukumnya fardlu ‘ain. Sehingga setiap
orang Islam yang belum bisa membaca al-Qur`an dengan benar memiliki kewajiban
untuk belajar memperbaiki bacaan al-Qur`an.
Yang sudah bisa membaca al-Qur`an, ayo
hiasi hari-hari kita dengan bacaan al-Qur`an. Jangan sampai kita lebih akrab
dengan koran daripada al-Qur`an. Malasnya kita dalam membaca al-Quran
menunjukkan bahwa hati kita sedang kotor.
Utsman bin Affan raodhiyallohu ‘anhu
berkata (yang maksudnya), “Kalau hati kita bersih, maka kita tidak pernah kenyang
dengan al-Qur’an.”
Bulan Romadlon ini, mari mengazamkan
diri untuk mengkhatamkan al-Qur`an, minimal satu kali. Sebagai ungkapan syukur
kita atas turunnya al-Qur`an, petunjuk hidup dan penerang jalan kehidupan, di
bulan yang mulia ini. Tentu, kita lanjutkan kebiasaan membaca dan mengkhatamkan
al-Qur`an dalam kehidupan sehari-hari di bulan-bulan selanjutnya.
5 Keutamaan Membaca al-Qur`an
Keutamaan membaca al-Qur`an sangat
banyak. Pada kesempatkan yang sedikit ini kami mengetengahkan 5 keutamaan
membaca al-Qur`an. Semoga bisa menambah motivasi kita untuk membaca al-Qur`an.
1. Ibadah
yang paling mulia
“Khabbab bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Beribadah kepada Alloh semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
kamu tidak akan pernah beribadah kepada Alloh dengan sesuatu yang lebih
dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di
dalam kitab Syu’ab Al Iman,
karya Al Baihaqi).
2. Syafa’at
(penolong) di hari kiamat
“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Aku telah mendengar Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah
Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi
syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim: 804, Ahmad:
5/255).
3. Satu
huruf = sepuluh pahala (ibadah ringan, pahala besar)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Rosululloh shollallohu
‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa
yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak
mengatakan الم (alif laam miim)
itu satu huruf akan tetapi Alif satu
huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan
dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
4. Menenangkan
jiwa
“…. Ingatlah, hanya dengan mengingat Alloh-lah
hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du: 28)
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah
Alloh (masjid), membaca kitabulloh (al-Qur`an) dan saling mempelajarinya,
melainkan turunlah ketenangan kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat
mengelilingi mereka, dan Alloh ta’ala menyebut-nyebut mereka kepada orang yang
ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim: 2699, Ahmad: 2/252)
5. Senantiasa
berada di dalam kebaikan
“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Seorang yang
lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa
selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di
dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala”
(HR. Muslim: 798).
Pahala pertama adalah pahala membaca.
Sedangkan yang kedua adalah pahala sabar menanggung susah ketika membaca
al-Qur`an.
Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga
oleh Alloh ta’ala. Ayo kita jadikan momentum Romadlon ini sebagai momentum
kebangkitan kita dalam mencintai al-Qur`an. Mencintai al-Qur`an sama dengan
mencintai Alloh ta’ala. Mari kita menyibukkan diri dengan al-Qur`an. Mari kita
pelajari, kita baca, kita hafal, kita dalami maknanya, dan kita amalkan isi
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai terlewat lagi. Semakin
hari kita semakin dekat dengan mati. Belum tentu tahun depan bisa ketemu
Romadlon lagi. Bisa jadi ini adalah Romadlon yang terakhir kali.
Semoga Alloh ta’ala membuka hati kita
dan meneranginya dengan cahaya hidayah. Amin.
[tije/LP2A PBSB Kemenag RI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar