Wahai
remaja muslim. Bagaimana kabarmu? Semoga kalian senantiasa dalam keadaan sehat
wal afiat. Bagaimana kabar hatimu? Apakah di dalam hatimu masih ada ruang untuk
cintamu kepada Alloh ta’ala? Semoga saja ada dan senantiasa ada. Bukankah Alloh
lah tempat kita berasal dan Alloh lah tempat kita kembali kelak?
Wahai
remaja muslim, Alloh ta’ala mengundangmu ke surga-Nya. Jagalah dirimu, jagalah
tubuh yang telah Alloh ta’ala percayakan kepadamu. Tutuplah aurotmu. Pakailah
pakaian yang bersih, baik, pantas, dan menutup aurot. Bagi wanita muslimah, pakaiannya
menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Bagi laki-laki muslim,
bajunya menutup badan dan celananya sampai di bawah lutut.
Wahai
remaja muslim, apakah kalian sudah mengetahui bagaimana seharusnya kita, umat
nabi Muhammad shollallohu alaihi wa
sallam, berpakaian? Yuk, kita belajar bareng-bareng. Bismillah…
Kriteria
pakaian yang seharusnya remaja muslim pakai itu ada empat:
Yang
pertama, pakaian kita itu menutup aurot. Apakah aurot itu? Aurot adalah bagian
tubuh yang (menurut syariat) harus ditutup. Kita sudah tahu kan batasan aurot
itu?
Aurot
wanita muslimah itu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya….” (QS. An Nuur [24] : 31).
Menurut
Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan.
Hadis
riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh
SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan
berkata : “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid
(akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini dan ini [sambil
beliau menunjuk wajah dan telapak tangan]”. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Menutupkan
khumur (jilbab) ke dada.
“….
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…” (QS. An Nuur [24] : 31).
Hai
Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (QS. Al
Ahzab [33] : 59).
Khumur
adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam
bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga
termasuk aurot yang harus ditutup.
Sedangkan
aurot laki-laki muslim adalah antara pusar dan lutut.
Dari
Muhammad bin Jahsyi, ia berkata: Rasulullah Saw melewati Ma’mar, sedang kedua
pahanya dalam keadaan terbuka. Lalu Nabi bersabda: “Wahai Ma’mar, tutuplah
kedua pahamu itu, karena sesungguhnya kedua paha itu aurot.” [HR. Ahmad dan
Bukhari, lihat Ahkamush Sholat, Ali Raghib].
Rasulullah
Saw pernah berkata kepada Ali ra: “Janganlah engkau menampakkan pahamu dan
janganlah engkau melihat paha orang yang masih hidup atau yang sudah mati.”
[HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shafwât at-Tafâsir, Muhammad Ali
ash-Shabuni].
Yang
kedua, pakaian kita itu tidak tipis dan tidak transparan atau menerawang.
Artinya ya pakaian yang benar-benar menutup aurot. Yang ketiga, pakaian kita
itu juga tidak ketat (memperlihatkan lekuk tubuh). Masih ingat kan nasehat dan
peringatan dari Nabi Muhammad shollallohu
alaihi wa sallam yang sangat mencintai kita, bahwa salah satu penghuni
neraka nanti adalah, mereka yang berpakaian tapi telanjang (pakaiannya
tipis-transparan / ketat).
“Dua
golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum
yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para
wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti
punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak
akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.”
(HR.Muslim)
Yang
keempat, laki-laki tidak memakai pakaian khusus wanita, begitu juga sebaliknya.
Dari
Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat
orang laki-laki yang bersikap seperti wanita dan wanita seperti laki-laki“.
Sedangkan
dalam riwayat yang lain disebutkan : “Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang
menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki“. (H.R. Bukhari).
Begitulah
seharusnya kita remaja muslim berpakaian. Wah repot banget..! Ribet banget..!
Emmm.. Sebenarnya enggak juga. Repot dan ribet enggaknya itu karena kebiasaan.
Kalau kita sudah terbiasa memakai pakaian yang menutup aurot dengan sempurna,
kita akan merasa gak nyaman ketika memakai pakaian yang terbuka,
tipis-transparan, ataupun ketat. Gak percaya?! Coba aja deh. Begitu juga
sebaliknya. Kalau kita sudah terbiasa memakai pakaian yang serba terbuka, serba
tipis, dan serba ketat, mau ganti pakaian yang menutup aurot, agak tebal dikit,
dan agak longgar pada awalnya akan terasa aneh. Kurang nyaman. Namun lama-kelamaan
pasti menjadi nyaman. Lagian, kita kan musti ingat. Kita ini hidup bukan hanya
di dunia yang fana ini saja, tapi juga di akhirat. Apapun yang kita lakukan di
dunia ini akan ada akibatnya di akhirat kelak, mengantarkan kita ke surga yang
penuh nikmat, atau menjerembabkan kita ke jurang neraka yang penuh siksa. Dan
apapun yang diatur oleh Alloh ta’ala, pastilah itu baik bagi kita, di dunia dan
di akhirat. Bukankah kita sudah ridlo bahwa hanya Alloh lah Tuhan kita?? Kalau
memang begitu, yuk menjalankan perintah Alloh ta’ala. Coba aja dulu deh… dengan
niat yang baik dan bener. Bismillah… semoga Alloh ta’ala ridlo kepada kita.
Semoga Alloh ta’ala tambah sayang kepada kita.
Terakhir,
saya kutipkan penjelasan dari Prof. Dr. M. Qurais Shihab, MA., penulis tafsir
al-Misbah dan direktur Institut Ilmu al-Quran Jakarta, tentang pakaian, aurot,
dan keterlibatan syetan terhadap terbukanya aurot manusia.
Al-Quran surat
Al-'Araf (7): 20 menjelaskan peristiwa ketika Adam dan Hawa berada di
surga:
“Setan membisikkan pikiran jahat
kepada keduanya untuk menampakkan pada keduanya apa yang tertutup dari mereka,
yaitu aurotnya, dan setan berkata, "Tuhan kamu melarang kamu mendekati
pohon ini, supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi
orang-orang yang kekal (di surga)."
Selanjutnya
dijelaskan dalam ayat 22 bahwa:
“...setelah mereka merasakan (buah)
pohon (terlarang) itu tampaklah bagi keduanya aurot-aurotnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga...”
Terlihat
jelas bahwa ide
dasar yang terdapat
dalam diri manusia adalah
"tertutupnya aurot", namun karena godaan setan, aurot manusia
terbuka. Dari ayat di atas kita juga tahu bahwa ide "membuka aurot"
adalah ide setan, dan karenanya tanda-tanda kehadiran setan
adalah terbukanya aurot.
Sebuah riwayat yang
dikemukakan oleh Al-Biqa'i dalam bukunya
Shubhat Waraqah menyatakan
bahwa ketika Nabi Saw. belum memperoleh keyakinan tentang apa
yang dialaminya di Gua Hira
--apakah dari malaikat
atau dari setan-- beliau
menyampaikan hal tersebut
kepada istrinya Khadijah.
Khadijah berkata, "Jika
engkau melihatnya lagi, beritahulah aku".
Ketika di saat
lain Nabi Saw. Melihat (malaikat) yang dilihatnya
di Gua Hira,
Khadijah membuka pakaiannya sambi1
bertanya, "Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?"
Nabi Saw. menjawab,
"Tidak, ... dia
pergi." Khadijah dengan penuh keyakinan berkata, "Yakinlah
yang datang bukan setan, ...
(karena hanya setan
yang senang melihat aurot)".
Dalam
hal ini Al-Quran mengingatkan:
“wahai putra-putra Adam, janganlah
sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia (telah menipu orang
tuamu Adam dan Hawa) sehingga ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari
surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurot
mereka berdua” (QS Al-A'raf [7]: 27).
Jadi,
marilah kita menutup aurot kita karena pada dasarnya manusia itu sesuai fitrah senang
menutup aurotnya. Dan syetanlah yang memiliki ide untuk membuka aurot dan suka
melihat aurot manusia. Kita gak mau kan jadi teman dan tontonan syetan setiap
hari?
Hanya
kepada Alloh lah kita menyembah. Hanya kepada Alloh lah kita memohon
pertolongan. Semoga Alloh ta’ala memantapkan hati kita untuk senantiasa menutup
aurot. Amin. (tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar