Senin, 10 Desember 2012

SURAT CINTA UNTUK REMAJA MUSLIM


Wahai remaja muslim. Bagaimana kabarmu? Semoga kalian senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. Bagaimana kabar hatimu? Apakah di dalam hatimu masih ada ruang untuk cintamu kepada Alloh ta’ala? Semoga saja ada dan senantiasa ada. Bukankah Alloh lah tempat kita berasal dan Alloh lah tempat kita kembali kelak?
Wahai remaja muslim, Alloh ta’ala mengundangmu ke surga-Nya. Jagalah dirimu, jagalah tubuh yang telah Alloh ta’ala percayakan kepadamu. Tutuplah aurotmu. Pakailah pakaian yang bersih, baik, pantas, dan menutup aurot. Bagi wanita muslimah, pakaiannya menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Bagi laki-laki muslim, bajunya menutup badan dan celananya sampai di bawah lutut.
Wahai remaja muslim, apakah kalian sudah mengetahui bagaimana seharusnya kita, umat nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam, berpakaian? Yuk, kita belajar bareng-bareng. Bismillah…
Kriteria pakaian yang seharusnya remaja muslim pakai itu ada empat: 
Yang pertama, pakaian kita itu menutup aurot. Apakah aurot itu? Aurot adalah bagian tubuh yang (menurut syariat) harus ditutup. Kita sudah tahu kan batasan aurot itu?       
Aurot wanita muslimah itu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya….” (QS. An Nuur [24] : 31).
Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan.
Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata : “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini dan ini [sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan]”. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).
Menutupkan khumur (jilbab) ke dada.
“…. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…” (QS. An Nuur [24] : 31).
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59).
Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurot yang harus ditutup.
Sedangkan aurot laki-laki muslim adalah antara pusar dan lutut.
Dari Muhammad bin Jahsyi, ia berkata: Rasulullah Saw melewati Ma’mar, sedang kedua pahanya dalam keadaan terbuka. Lalu Nabi bersabda: “Wahai Ma’mar, tutuplah kedua pahamu itu, karena sesungguhnya kedua paha itu aurot.” [HR. Ahmad dan Bukhari, lihat Ahkamush Sholat, Ali Raghib].
Rasulullah Saw pernah berkata kepada Ali ra: “Janganlah engkau menampakkan pahamu dan janganlah engkau melihat paha orang yang masih hidup atau yang sudah mati.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shafwât at-Tafâsir, Muhammad Ali ash-Shabuni].
Yang kedua, pakaian kita itu tidak tipis dan tidak transparan atau menerawang. Artinya ya pakaian yang benar-benar menutup aurot. Yang ketiga, pakaian kita itu juga tidak ketat (memperlihatkan lekuk tubuh). Masih ingat kan nasehat dan peringatan dari Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam yang sangat mencintai kita, bahwa salah satu penghuni neraka nanti adalah, mereka yang berpakaian tapi telanjang (pakaiannya tipis-transparan / ketat).
“Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Yang keempat, laki-laki tidak memakai pakaian khusus wanita, begitu juga sebaliknya.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang bersikap seperti wanita dan wanita seperti laki-laki“.
Sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan : “Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki“. (H.R. Bukhari).
Begitulah seharusnya kita remaja muslim berpakaian. Wah repot banget..! Ribet banget..! Emmm.. Sebenarnya enggak juga. Repot dan ribet enggaknya itu karena kebiasaan. Kalau kita sudah terbiasa memakai pakaian yang menutup aurot dengan sempurna, kita akan merasa gak nyaman ketika memakai pakaian yang terbuka, tipis-transparan, ataupun ketat. Gak percaya?! Coba aja deh. Begitu juga sebaliknya. Kalau kita sudah terbiasa memakai pakaian yang serba terbuka, serba tipis, dan serba ketat, mau ganti pakaian yang menutup aurot, agak tebal dikit, dan agak longgar pada awalnya akan terasa aneh. Kurang nyaman. Namun lama-kelamaan pasti menjadi nyaman. Lagian, kita kan musti ingat. Kita ini hidup bukan hanya di dunia yang fana ini saja, tapi juga di akhirat. Apapun yang kita lakukan di dunia ini akan ada akibatnya di akhirat kelak, mengantarkan kita ke surga yang penuh nikmat, atau menjerembabkan kita ke jurang neraka yang penuh siksa. Dan apapun yang diatur oleh Alloh ta’ala, pastilah itu baik bagi kita, di dunia dan di akhirat. Bukankah kita sudah ridlo bahwa hanya Alloh lah Tuhan kita?? Kalau memang begitu, yuk menjalankan perintah Alloh ta’ala. Coba aja dulu deh… dengan niat yang baik dan bener. Bismillah… semoga Alloh ta’ala ridlo kepada kita. Semoga Alloh ta’ala tambah sayang kepada kita.
Terakhir, saya kutipkan penjelasan dari Prof. Dr. M. Qurais Shihab, MA., penulis tafsir al-Misbah dan direktur Institut Ilmu al-Quran Jakarta, tentang pakaian, aurot, dan keterlibatan syetan terhadap terbukanya aurot manusia.
Al-Quran  surat  Al-'Araf (7): 20 menjelaskan peristiwa ketika Adam dan Hawa berada di surga:
“Setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan pada keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu aurotnya, dan setan berkata, "Tuhan kamu melarang kamu mendekati pohon ini, supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di surga)."
Selanjutnya dijelaskan dalam ayat 22 bahwa:
“...setelah mereka merasakan (buah) pohon (terlarang) itu tampaklah bagi keduanya aurot-aurotnya, dan  mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga...”
Terlihat jelas  bahwa  ide  dasar  yang  terdapat  dalam  diri manusia adalah "tertutupnya aurot", namun karena godaan setan, aurot manusia terbuka. Dari ayat di atas kita juga tahu bahwa ide "membuka aurot" adalah ide setan, dan karenanya tanda-tanda kehadiran  setan  adalah terbukanya aurot.  Sebuah  riwayat  yang  dikemukakan oleh Al-Biqa'i  dalam  bukunya  Shubhat  Waraqah  menyatakan  bahwa ketika  Nabi  Saw. belum memperoleh keyakinan tentang apa yang dialaminya di  Gua  Hira  --apakah  dari  malaikat  atau  dari setan--  beliau  menyampaikan  hal  tersebut  kepada  istrinya Khadijah. Khadijah  berkata,  "Jika  engkau  melihatnya  lagi, beritahulah  aku".  Ketika  di  saat  lain  Nabi  Saw. Melihat (malaikat) yang  dilihatnya  di  Gua  Hira,  Khadijah  membuka pakaiannya  sambi1  bertanya,  "Sekarang,  apakah engkau masih melihatnya?" Nabi  Saw.  menjawab,  "Tidak,  ...  dia  pergi." Khadijah dengan penuh keyakinan berkata, "Yakinlah yang datang bukan setan, ...  (karena  hanya  setan  yang  senang  melihat aurot)".
Dalam hal ini Al-Quran mengingatkan:
“wahai putra-putra Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia (telah menipu orang tuamu Adam dan Hawa) sehingga ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurot mereka berdua” (QS Al-A'raf [7]: 27).
Jadi, marilah kita menutup aurot kita karena pada dasarnya manusia itu sesuai fitrah senang menutup aurotnya. Dan syetanlah yang memiliki ide untuk membuka aurot dan suka melihat aurot manusia. Kita gak mau kan jadi teman dan tontonan syetan setiap hari?
Hanya kepada Alloh lah kita menyembah. Hanya kepada Alloh lah kita memohon pertolongan. Semoga Alloh ta’ala memantapkan hati kita untuk senantiasa menutup aurot. Amin. (tj)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar