Wahai
remaja muslim di mana pun kalian berada. Bacalah fakta-fakta berikut ini.
Menurut
hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia tahun 2002-2003 yang
dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
ditemukan fakta bahwa remaja Indonesia yang mengaku pernah berhubungan seksual
sebelum menikah pada usia 14-19 tahun mencapai 34,7% untuk perempuan dan 30,9%
untuk laki-laki.
Penelitian
Komnas Perlindungan Anak (KPAI) di 33 Provinsi pada bulan Januari-Juni 2008
menyimpulkan empat hal: Pertama, 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film
porno. Kedua, 93,7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation
(meraba alat kelamin) dan oral seks. Ketiga, 62,7% remaja SMP tidak perawan.
Dan yang terakhir, 21,2% remaja mengaku pernah aborsi.
Pada
tahun yang sama Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Penelitian
Bisnis dan Humaniora (LSCK-PUSBIH) menemukan fakta yang lebih mengagetkan lagi.
LSCK-PUSBIH melakukan penelitian terhadap 1.660 mahasiswi di Yogyakarta. Hasil
yang mereka dapatkan, 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang kegadisannya
dan 98 orang mengaku pernah melakukan aborsi.
Masih
di tahun 2008, Departemen Kesehatan merilis data bahwa dari 15.210 penderita
AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia, 54 persen di antaranya
adalah remaja.
Sebuah
hasil survey di 9 kota besar pada tahun 2011, membuktikan bahwa 69,9 persen
remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan seks bebas. Bahkan tidak sedikit
di antara mereka yang sudah melakukan perbuatan terlarang ini sejak berusia 14
tahun. Biasanya kegiatan seks bebas ini dibungkus dengan permintaan bukti janji
kesetiaan cinta.
Sungguh,
fakta-fakta yang menyayat hati…
Astaghfirulloh
Astaghfirulloh
Astaghfirulloh al-‘adhim wa atubu
ilaih…
Wahai
remaja muslim yang dicintai Alloh ta’ala, menjauhlan dari neraka, menjauhlah
dari zina. Bacalah surat cinta dari Tuhanmu.
“Janganlah kalian mendekati zina.
Sesungguhnya perbuatan zina itu adalah keji dan jalan yang paling buruk”.
(al-Isro: 32).
Tahukah
kamu apa zina itu?
Zina
adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan perkawinan
yang sah menurut syariat Islam. Zina adalah salah satu dosa besar yang harus
kita hindari dengan segenap jiwa raga dan dengan segala upaya.
Rasulullah
Saw bersabda, “Tidak ada dosa yang paling
besar di sisi Allah sesudah syirik kepada Allah, dapat melebihi dosa orang yang
menumpahkan air mani (sperma)nya pada perempuan yang tidak halal.” (HR
Ahmad dan Thabrani).
Kamu
tahu apa hukuman orang yang berzina itu? Jika pelakunya belum pernah menikah
maka hukumannya adalah dicambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun. Sedangkan
jika pelakunya sudah pernah menikah, maka hukumannya adalah dirajam (dilempari
batu) sampai mati. Mari kita baca dan resapi peringatan dari Alloh ta’ala,
Tuhan kita.
“Perempuan yang berzina dan
laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari
orang-orang yang beriman.” (QS An Nuur (24): 2).
Dari
Ubadah bin Shamit ra, ia berkata: Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda, “Ambillah (hukum) dariku! Ambillah (hukum) dariku! Karena sesungguhnya
Allah telah bukakan jalan bagi mereka, yaitu gadis dan jejaka dera seratus kali
dan pengasingan setahun, dan yang sudah pernah menikah dengan yang sudah
menikah dera seratus kali dan rajam.” (HR Muslim).
Wah
kejam banget ya?! Enggak juga. Hal ini disyariatkan agar kita benar-benar
menjaga kesucian nasab. Kita kan bukan binatang yang seenaknya saja melakukan
“gituan” tanpa ada ikatan nikah sebelumnya. Kita ini manusia. Derajatnya lebih
tinggi dari binatang. Kita melakukan “gituan” bukan hanya untuk memenuhi nafsu
dan untuk berkembang biak. Kita melakukan “gituan” dalam rangka mencetak
generasi yang sholih-sholihah, dengan niatan ibadah kepada Alloh ta’ala. Dan
Alloh telah memberikan tuntunan kepada kita bahwa jika kita sudah ingin
“gituan”, tidak kuat lagi menahan, dan memiliki kemampuan, ya menikahlah. Iya,
menikah. Jadi nanti benar-benar bertanggungjawab. Ada ikatan yang sah. Kalau
belum, ya tahan dulu. Puasa.
Sabda
Rasulullah SAW: “wahai para pemuda, siapa
saja diantara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera
menikah. Sebab, pernikahan itu lebih
menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum
mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya.”
(Muttafaqun ‘alihi)
Apa
kamu sudah tahu siksa yang disiapkan oleh Alloh ta’ala bagi pelaku zina di
akhirat nanti? Mari kita baca bersama-sama peringatan dari Alloh ta’ala.
“Dan orang-orang yang tidak syirik
menyembah Tuhan yang lain beserta Allah, dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat
dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang
yang bertaubat dan beramal sholeh.” (QS Al Furqan (25):
68-70).
Selanjutnya,
mari kita resapi, dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih, nasehat dan
peringatan dari kekasih kita, nabi Muhammad shollallohu
alaihi wa sallam.
Rasulullah
shollallohu alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang
berzina itu wajah-wajah mereka akan menyala-nyala api.” (HR Thabrani).
Dan
kelak di neraka, para pezina kemaluannya akan membusuk dan mengeluarkan cairan
yang paling busuk yang akan menjadi penyuplai minuman bagi para peminum khamer
(minuman dan segala hal yang memabukkan). Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan minum khamer, niscaya Alloh akan
memberi minuman kepada orang tersebut dari sumber ghutbah, yaitu sumber di
dalam neraka yang berasal dari farjinya (kemaluannya) tukang zina.” (HR Abu
Ya’ala dan Ahmad).
Samurah
bin Jundub ra meriwayatkan, bahwa Nabi Sholallohu
‘alaihi wa sallam telah didatangi malaikat Jibril dan malaikat Mikail, Nabi
Shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Kita berangkat dan sampailah
kepada dapur api, yang sebelah atas sempit sedang sebelah bawah lebih besar,
dari dalamnya terdengar suara keras.” Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami lalu menengok ke dalam ruang tungku tersebut, ternyata di situ
ada orang-orang laki-laki dan orang -orang perempuan yang banyak tidak
berpakaian, tiba-tiba menyalalah api dari bawah mereka dan seketika itu mereka
berteriak-teriak yakni menjerit-jerit karena kepanasan, lalu aku bertanya:
‘Siapakah orang-orang itu, wahai Jibril?’ Malaikat Jibril menjawab: ‘Itulah
orang laki-laki dan perempuan yang berzina dan itulah siksa mereka di hari
kiamat nanti.” (HR Baihaqi).
Wah..!!
tak terbayangkan betapa pedihnya siksa bagi pelaku zina itu. Jadi, menjauhlah dari zina, ayo kita berlari menjauh
dari zina seperti kita berlari menjauh dari kejaran api yang berkobar besar.
Lalu bagaimana agar kita bisa menjauh dari zina..??
Pertama,
gunakan mata pemberian Alloh ta’ala itu untuk melihat yang baik-baik, yang
dihalalkan oleh syariat. Contoh: untuk membaca al-Quran, belajar, melihat
keindahan alam. JANGAN dipakai untuk melihat aurot, itu dilarang Tuhan. JANGAN
dipakai melihat gambar atau video yang menunjukkan aurot. Itu dibenci oleh
Alloh Tuhanmu. Masih ingatkan batasan aurot..??
Kedua,
laki-laki dilarang berdua-dua an dengan wanita yang bukan mahromnya, begitu
juga sebaliknya, karena syetan lah yang senantiasa menemani mereka. Mahrom itu,
ayah/ibu, kakek/nenek, anak, atau anak-anak ibumu.
Ketiga,
laki-laki dilarang menyentuh wanita yang
bukan mahromnya, begitu juga sebaliknya. Kata Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam, kepala
ditusuk besi itu lebih baik dari pada menyentuh yang bukan mahrom (HR.
at-Thabrani).
Keempat,
hindari pacaran. Waduh..! apa? Gak boleh pacaran?! Bentar-bentar, saya tanya
dulu, buat apa sih pacaran? Kalau memang sudah cukup umur, punya bekal, dan ingin
memiliki pasangan hidup, ya menikahlah. Iya. Menikah adalah solusi yang
ditawarkan oleh Alloh ta’ala melalui rosul-Nya yang tercinta. Pacaran merupakan
media yang sangat dekat dengan zina. Padahal Alloh ta’ala melarang kita
mendekati zina. Itu karena Alloh ta’ala sayang banget kepada kita. Alloh tidak
ingin kita terjerumus ke dalam perzinaan. Faktanya, perbuatan zina yang sangat
keji ini kebanyakan diawali dari pacaran. Dari sekian responden yang mengaku
pernah berhubungan seks di luar nikah, sekitar 95 % mengaku melakukan tindakan
asusila tersebut bersama dengan pacarnya. Alasannya, sebagai bukti kesetiaan
cinta. Astaghfirulloh. Sahabat, tidak
ada yang namanya cinta itu merusak, menyengsarakan dunia akhirat. Tidak ada
yang namanya cinta itu menjerumuskan kita ke jurang neraka jahannam. Cinta yang
benar adalah cinta yang membangun, cinta yang mengantarkan kepada kebahagiaan
di dunia dan di akhirat. Cinta yang menyebabkan Alloh ta’ala ridlo kepada
pelakunya.
Kelima,
mari manfaatkan waktu kita untuk belajar. Selain belajar materi pelajaran di
sekolah atau di kampus, kita juga semestinya belajar tentang agama kita, agama
Islam. Masak orang islam gak mau belajar tentang Islam? Kan aneh bin ajaib
tu..! Ayo! Mari kita sempatkan untuk mengkaji isi al-Quran dan al-Hadits. Mari
kita hadiri majelis ta’lim, majelis ilmu. Mari kita baca buku-buku agama yang
tersebar di toko buku. Belajar agama Islam lewat internet juga bisa. Dan mari
kita datangi para kyai dan ustadz di sekitar kita untuk menimba ilmu agama dari
beliau-beliau. Kalau bukan kita yang belajar agama Islam, siapa lagi?
Keenam,
mari isi waktu kita dengan aktifitas yang bermanfaat. Contoh; olahraga, kerja
bakti, bersih-bersih, berkarya, berkreasi, melakukan kegiatan-kegiatan sosial,
dan bekerja membantu orang tua mencari nafkah, atau bahkan kalau kita berani menjadi
anak yang hebat dan mandiri, kita tidak perlu lagi minta uang ke orang tua,
kita bekerja mencari uang sendiri. Apa bisa? Insyaalloh, bisa!! Sudah banyak
contohnya. Teman saya ada yang berjualan kerupuk untuk memenuhi biaya kuliah
dan biaya hidup sehari-hari. Ada juga yang berjualan tahu-tempe. Kalau waktu
kita sudah penuh dengan aktifitas yang positif, kita gak bakalan sempat mikir
“gituan”. Biasanya, kita mikir “gituan” karena banyak waktu luang.
Kedelapan,
mari kita memperbanyak ibadah kepada Alloh ta’ala. Memperbanyak baca al-Quran,
sholat sunnah, puasa sunnah, dan dzikr. Mari kita sering-sering ke masjid untuk
mendekatkan diri kepada Alloh ta’ala. Ini ada resep dari guru saya. Silahkan
mencoba. Agar kita senantiasa ingat dan dekat kepada Alloh ta’ala, biasakanlah
berdzikr di dalam hati. Kapan pun dan di mana pun. Pilihlah dzikr yang paling
disukai. Contoh: dzikr “Alloh”. Bacalah dzikr “Alloh” ini di dalam hati, di
mana pun dan kapan pun. Ketika berangkat ke sekolah, ketika belajar, ketika
berjalan, ketika naik sepeda, ketika bermain, ketika makan, bahkan ketika mandi
dan ke kamar kecil. Tapi ingat ya.. dzikrnya di dalam hati. Jadi, seiring
dengan detak jantung, seiring dengan hembusan nafas, kita berdzikr “Alloh…
Alloh… Alloh….”
Yang
terakhir dan yang paling penting, mari kita senantiasa ingat bahwa Alloh ta’ala
melarang zina. Sesuatu yang dilarang Alloh ta’ala itu pasti bermudharat bagi
kita baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan saking beratnya dosa zina ini,
Alloh ta’ala melarang kita mendekatinya. Selain itu, malu juga kita kalau
sampai melakukan sesuatu yang dibenci Alloh ta’ala Tuhan kita. Alloh ta’ala kan
Maha Melihat dan Maha Mengawasi kita??
Bagaimana jika sudah terlanjur
(pernah) berzina?
Jika
salah satu diantara kita ada yang terlanjur berbuat zina, maka segeralah bertaubat
kepada Alloh ta’ala. Mari kita kembali kepada Alloh yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. Jika kita benar-benar menyesal, mau minta ampun kepada Alloh
dengan segenap jiwa raga, dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan ma’shiat
tersebut, pasti Alloh ta’ala mengampuni kita. Pasti. Dialah Tuhan yang maha
luas pengampunan-Nya.
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku
yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-Zumar: 53)
Dan
sungguh, Alloh ta’ala mencintai orang-orang yang bertaubat.
“… sesungguhnya Alloh ta’ala mencintai
orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. AL-Baqoroh: 222)
Jadi,
tunggu apalagi. Ayo kita segera bertaubat. Sebelum telat!
Tata
cara bertaubat:
- Menyesali perbuatan dosa yang terlanjur diperbuat
- Memperbanyak istighfar, mohon ampun kepada Alloh ta'ala
- Bertekad sepenuh hati tidak mengulangi dosa yang dulu diperbuat
Selain
itu, salah satu syarat taubat yang harus dipenuhi adalah melaksanakan amal
ibadah semaksimal mungkin. Terutama sholat fardlu lima waktu, jangan sampai
ditinggalkan. Kita penuhi sisa hidup kita ini dengan amal kebaikan, amal
sholih.
”Dan orang-orang yang tidak
menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang
siapa yang melakukan yang demikian itu (syirk, membunuh, berzina), niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya
pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman
dan mengerjakan amal saleh; Maka Allah mengganti kejahatan mereka dengan
kebajikan. Dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Furqon: 68-70)
Remaja
muslim kebanggan Nabi Muhammad shollallohu
alaihi wa sallam, mari kita tutup bincang-bincang kita kali ini dengan doa.
Semoga Alloh ta’ala senantiasa menjaga diri kita dan menjauhkan diri kita dari
zina. Dan semoga Alloh ta’ala menjauhkan diri kita dari penyebab terjadinya
zina. Amin. (tj)
Wallohu al-musta’an...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar