Pak Haji dan Bu
Hajah yang semoga dirahmati Alloh ta’ala. Bolehkah saya bertanya? Tahun ini
bapak/ibu berangkat haji untuk yang ke berapa? Dua, tiga, atau empat? Semoga
haji Anda diterima oleh Alloh ta’ala. Pak Haji dan Bu Hajah, tahun ini berapa
kali Anda berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan umroh..? Selama ini sudah
berapa kali Anda berangkat umroh? Dua, empat, enam..? Semoga umroh Anda
diterima oleh Alloh ta’ala.
Pak Haji dan Bu
Haji, tahukah Anda bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per
Maret 2012, di Indonesia ada warga yang tergolong miskin sebanyak 29,13 juta
orang (11.96%)..? Dengan garis kemiskinan 248.707 perkapita . Artinya orang di
Indonesia yang penghasilan rata-ratanya lebih kecil dari pada 248.707 rupiah
per bulan (atau 8.290 rupiah per hari) berjumlah 29,13 juta jiwa . Sedangkan
penduduk yang tergolong hampir miskin berjumlah 27,82 juta jiwa (11,5 %). Jadi
total penduduk yang miskin dan hampir miskin sejumlah sekitar 57 juta jiwa
(surabaya.okezone.com). Sementara itu, jumlah penduduk yang tergolong miskin di
Jawa Timur ada 5,071 juta jiwa (13,40 %) dengan garis kemiskinan 233.202 per
kapita. Artinya warga Jawa Timur yang berpenghasilan rata-rata lebih kecil dari
pada 233.202 rupiah per bulan (7.773 ribu per hari) berjumlah 5,071 juta jiwa
(jatim.bps.go.id). Kesimpulan sederhana, orang miskin (secara ekonomi) di
Indonesia masih “cukup” banyak, orang miskin di Jawa Timur juga masih “cukup”
banyak.
Jika Anda warga
Surabaya, silahkan berkunjung ke Kecamatan Semampir, tepatnya Kelurahan Ujung,
Pegirian, Wonokusumo dan Sidotopo. Anda bisa juga menengok saudara Anda di
Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari dan Kelurahan Simokerto Kecamatan
Simokerto. Atau jika Anda berada di daerah Surabaya Utara, silahkan
bersilaturrahim ke warga pesisir di daerah Bulak. Di sana Anda akan bertemu
dengan saudara-saudara Anda yang sangat membutuhkan “sedikit” bantuan dari
Anda.
Pak Haji dan Bu
Hajah, bolehkah saya bertanya, sudahkah Anda membayar zakat tahun ini? Sudahkah
Anda menyisihkan sebagian kecil (hanya 2,5 %) dari harta Anda untuk diberikan
kepada mereka yang berhak; orang-orang miskin? Untuk berangkat haji dibutuhkan
dana tidak kurang dari 35 juta. Dan untuk yang haji plus dibutuhkan biaya dua
kali lipat, sekitar 70 juta. Sedangkan untuk umroh (sunnah) diperlukan uang
tidak kurang dari 15 juta. Kita tentu sudah mengerti bahwa mengeluarkan zakat
itu hukumya wajib, fardlu ‘ain. Sedangkan berhaji untuk yang ke-dua, tiga, dan
seterusnya itu hukumya sunnah. Berangkat umroh pun demikian, hukumnya sunnah. Memang,
uang itu milik Anda sendiri. Namun, bukankah Alloh ta’ala yang memberikan rizki
kepada Anda? Dan bukankah kita tahu bahwa Alloh ta’ala memerintahkan kita untuk
membayar zakat?
“Dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS.
Al-Baqarah: 43)
Semoga dengan
membayar zakat, Alloh ta’ala menerima haji dan umroh Bapak-Ibu sekalian. Semoga
zakat itu bisa membantu saudara-saudara kita yang sedang kesusahan untuk sekolah
dan berobat, bahkan untuk sekedar makan. Tentu jauh lebih baik dan lebih mulia
jika Bapak-Ibu bukan hanya mengeluarkan zakat, tetapi juga berinfaq dan
bershodaqoh. Contoh, Bapak-Ibu berinfaq/bershodaqoh 5%, 10%, 20%, atau 40% dari
harta yang Bapak-Ibu miliki. Bukankah senantiasa berinfaq, menganggarkan
sebagian harta untuk dinafkahkan di jalan Alloh ta’ala, atau untuk membatu
saudaranya yang sedang kesusahan, itu merupakan ciri orang yang bertaqwa..?
Mari kita baca bersama surat Ali Imron ayat 133-134 (yang
maksudnya): “dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.
Selain
menjanjikan surga bagi orang-orang yang bertaqwa, Alloh ta’ala juga menjajikan
anugerah-anugerah yang lain bagi mereka. Dan inilah sebagian anugerah Alloh
ta’ala yang dijanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa.
“Barang siapa yang bertaqwa kepada
Allah maka Allah jadikan baginya jalan keluar (dari setiap permasalahannya).
Dan Dia (Allah) akan memberi rizji dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya.
Dan barang siapa yang bertaqwa kepada
Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam setiap urusannya .
Dan barang siapa yang bertakwa kepada
Allah niscaya Dia (Allah) akan melebur kesalahan-kesalahannya dan melipat
gandakan pahala baginya.”
(QS. At- Tholaq [65] : 2 -5 )
(QS. At- Tholaq [65] : 2 -5 )
Semoga Alloh ta’ala senantiasa
menolong kita semua untuk menjadi bagian dari golongan orang-orang yang
bertaqwa. Amin. (tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar