Marhaban ya Romadlon
Marhaban ya Romadlon
Marhaban ya Romadlon
Jud lana bil-ghufron
Beberapa hari yang lalu saya pulang ke Madiun untuk berbagai keperluan. Pertama, tetangga sekaligus salah seorang famili saya meninggal dunia. Namanya bapak Sujarno. Suami dari Bu Rohmi yang merupakan anak dari Mbah Salbiyah. Lha mbah Salbiyah ini adalah adik kandung nenek saya yang bernama Mbah Musinah. Saya berta`ziyah kepada keluarga dan mendoakan almarhum semoga Alloh ta'ala mengampuni segala dosa dan kesalahan beliau. amin.
Kedua, saya menjenguk beberapa orang tua yang juga memiliki tali keluarga dengan saya. Orang tua ini sedang sakit. Yang pertama adalah Mbah Es. Beliau ini embah saya dari buyut Mbah Abu Thoyib. Rumahnya di Ngujur, Kebonsari, Madiun. Beliau sudah sangat sepuh. Saya sering berkunjung ke beliau untuk mendapatkan nasihat ketika beliau sehat. Saat ini beliau sakit. Selain sudah sangat sepuh, beliau terkena penyakit stroke. Jadi beliau hanya bisa tidur-tiduran di tempat tidur. Yang kedua adalah Mbah Usuf. Beliau ini rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah saya. Beliau adalah istri Mbah Yusuf. lha mbah Yusuf ini adalah kakak mbah saya yang bernama Musinah itu. Beliau sangat sepuh. usia lebih dari 90 tahun. Hampir-hampir beliau lupa kepada saya. Apalagi sejak lima tahun terakhir saya tinggal di Surabaya. Hanya sesekali saja ketemu beliau. Namun begitu saya mengenalkan diri, beliau langsung ingat kepada salah satu cucunya ini. Beliau berkata (aw kama qoolat), "lha piye maneh. dike`i ngene aku yo trimo. tenah wes tuwo". (mau bagaimana lagi. diberi sakit seperti ini aku terima saja. memang sudah tua). Adzhibil ba'saa`... robbannas... isyfi anta syafi la syifa`a illa syifa`uka syifa`an la yughodiru saqoman.
Ketiga, saya berziarah ke maqam kakek-nenek saya. Ya katanya ziarah kubur itu bisa mengingatkan kita akan kematian. ini lho kalau sudah mati... gak bisa ngapa-ngain... turu mujur ngalor di patok i. Semoga dengan ingat mati, diri ini bisa bersemangat beramal baik, dan semakin takut serta berlari jauh dari amal-amal jelek. Semoga ketika mati nanti orang-orang mengenang saya sebagai orang baik. Semoga Alloh ta'ala meridloi saya dan memberi saya husnul khotimah... begitu juga dengan sahabat sekalian. amin. Saya pun juga mendoakan untuk beliau kakek-nenek saya. Semoga Alloh ta'ala senantiasa mencurahkan ampunan-Nya kepada Mbah Tarmuji, Mbah Musinah, Mbah Singo, Mbah Ijah, Mbah Abu Tahoyib kakung-putri, Mbah Mad Sarkam kakung-putri, Mbah Singo Menggolo kakung-putri, Mbah Yai M. Thohir Besyari, dan semua keluarga kita yang telah meninggal dunia. amin.
Terakhir dan yang sebenarnya menjadi tujuan utama saya ketika pulang ke Madiun beberapa hari yang lalu, sungkem ke Ibu-Bapak dan bertemu dengan Mbak Badriyah, Mas Sirojuddin, Dek Ulfi, Mas Din, dan jagoan kecil As'ad al-Futtuh. Sungkem ke Ibu-Bapak merupakan suatu yang sangat penting dan bermakna bagi saya karena saya adalah satu-satunya anak beliau yang "merantau" ke luar kota. Iya, sejak Juni 2007 saya berdomisili di Surabaya untuk tholabul'ilmi... saya semakin ingin segera bertemu ibu bapak, terutama ibu, karena beberapa waktu yang lalu saya dapat kabar bahwa ibu saya menanyakan kapan saya pulang. Jarang-jarang ibu saya berujar seperti ini. Sudah sangat kangen dengan anak kesayangan katanya...hehehe
Robbighfir li wa li walidayya robbi irham huma kama robbayani shoghiroo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar