Segala
puji bagi Alloh ta’ala yang menganugerahi umat nabi Muhammad shollallohu
‘alaihi wasallam dengan sholat wajib yang lima.
Sholawat
serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada sang shohibusy syafa’ah
nabiyulloh Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam beserta keluarga,
shohabat, dan seluruh umat beliau hingga hari qiamat.
“Allohumma
baarik lanaa fii rojaba wa sya’bana wa ballighna romadlon…”
“ya
alloh berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada
bulan Romadlon…”
Begitulah
do’a yang pernah diajarkan Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dan
senantiasa dilantunkan oleh umat islam di seluruh penjuru dunia ketika bulan
Rojab tiba. Bahkan di beberapa masjid dan musholla di Indonesia, doa tersebut
dijadikan pujian yang senantiasa dilantunkan setelah adzan dan sebelum iqomah selama
bulan rajab dan pertengahan awal bulan sya’ban.
Rojab
menjadi salah satu bulan yang mulia dikarenakan pada bulan ini terjadi
peristiwa yang sangat mulia. Peristiwa tersebut adalah Isro’ Mi’roj nabi
Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam. Dari sowan kepada Alloh ta’ala tersebut beliau membawakan “oleh-oleh”
untuk umat Islam berupa sholat wajib lima waktu. “Oleh-oleh” ini menjadi
istimewa dikarenakan Alloh ta’ala memanggil rosul-Nya yang mulia untuk
menghadap secara langsung tanpa perantara siapapun.
“Anugerah-anugerah”
Alloh ta’ala yang lain seperti zakat, puasa dan haji, semuanya disampaikan
kepada Nabi melalui perantara Ruhul Amin
Malaikat Jibril ‘alaihis salam Tetapi
untuk yang satu ini (baca: sholat), Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam menerimanya
langsung dari Alloh ta’ala.
Pada
kesempatan kali ini, marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk memaknai
“oleh-oleh” nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dari isro’
mi’roj beliau tersebut.
Sholat
Secara
bahasa, sholat merupakan padanan kata dari “ad-du’aa” yang berarti doa.
Istilah ini dipakai karena di dalam sholat banyak sekali terkandung aktifitas
do’a. Sedangkan menurut istilah syara’, sholat diartikan sebagai suatu ibadah mahdhoh (khusus) yang dimulai dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam, dengan syarat, rukun dan tata
cara tertentu. Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam sendirilah
yang mencontohkan bagaimana cara sholat yang benar dan memerintahkan kita umat
islam untuk meniru cara sholat beliau.
Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “shollu
kamaa roaitumuuni usholli”
Artinya: sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku
sholat.
(Silahkan merujuk ke Buku ”Kaifa Tusholli”: Tuntunan Sholat Menurut Riwayat Hadits yang
ditulis oleh K.H. Muhammad Ihya Ulumiddin dan diterbitkan oleh Yayasan
Al-Haromain Surabaya, untuk mempelajari lebih detail tentang tata cara sholat
sesuai dengan riwayat hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam).
Kenapa
sholat begitu istimewa?
Sholat
adalah tiang agama. Yang
membedakan orang muslim dan orang kafir adalah sholat. Sholat merupakan
kewajiban pertama yang diperintahkan kepada para Rosul. Sholat merupakan
washiat terakhir para Rosul. Sholat dapat menghapus dosa. Sholat dapat
menyebabkan pelakunya diangkat derajatnya di sisi Alloh. Sholat merupakan
indikator rasa syukur kita kepada Alloh ta’ala. Sholat merupakan media komunikasi
antara manusia dengan sang Pencipta, dengan tata cara yang telah digariskan
oleh-Nya dan disampaikan melalui Rosul-Nya.
Kalau manusia sudah tidak mau ”berkomunikasi” dengan
Alloh robbul’alamin..?? Kalau manusia
sudah tidak punya ”rasa” kepada Alloh yang memberinya hidup..?? Kalau manusia sudah lupa dari mana asalnya, untuk apa ia
dicipta, dan akan ke mana ia kembali..?? Sudah tentu hilanglah sisi ”robbaniyah”nya.
Hakekatnya ia tidak jauh beda dengan makhluk yang hidup hanya untuk memuaskan
nafsunya; nafsu makan, seks, kuasa, dan nafsu-nasfu lainnya. Bahkan ”hum adholl..”.
Dengan sifat welas asih-Nya, Alloh ta’ala memberikan media kepada manusia agar ia
senantiasa connect dengan-Nya. Agar ia senantiasa ingat kepada Sang
Penciptanya. Agar ia senantiasa terjaga dari perbutan keji dan munkar. Agar ia
dapat meraih kebahagiaan baik yang sementara (di dunia) maupun yang abadi (di
akhirat). Media
tersebut adalah sholat fardhu yang
lima.
Ayo
kita jaga..! ^_^
Agar sholat benar-benar nikmat
Pernahkah kita merasakan nikmatnya sholat? Pernahkah kita merasa benar-benar sedang menghadap kepada
Alloh ta’ala ketika sholat?
Menurut mbah Imam Ghozali, sholat itu terdiri dari
sisi lahiriah dan sisi bathiniah.
Kesempurnaan sholat bisa didapat dengan menyempurnakan kedua sisi tersebut.
Sisi lahiriah adalah gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan yang terdapat dalam
sholat seperti yang diajarkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam berupa
takbirotul ihrom, bacaan surat al-fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahhud, sholawat, dan salam.
Mari kita sempatkan untuk mengecek; sudahkah sholat yang kita lakukan selama
ini –gerakan dan bacaannya- sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi shollallohu
‘alaihi wasallam?? Ayo semangat belajar. Mumpung kita masih hidup dan masih
diberi kesempatan oleh Allah ta’ala
untuk menyembah-Nya di muka bumi ini.
OJO MALAS..!! Jangan-jangan sholat kita belum benar.
Jangan-jangan sholat kita belum sempurna. Jangan-jangan... Ayo semangat
mempelajari sholat. Mumpung masih sempat. Jangan sampai, karena kita malas
belajar, seumur hidup kita yang disebut orang sebagai umat Islam ini melaksanakan
sholat yang ternyata tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad shollallohu
‘alaihi wasallam. Tidak
apa-apa kalau sekarang kita sudah dewasa. Tidak mengapa kalau sekarang kita
sudah tua menjadi seorang ayah atau ibu bahkan kakek atau nenek. Yang penting
sekarang kita mau belajar agar besok sholat yang kita kerjakan menjadi sholat
yang lebih berkualitas. Sekarang ini banyak sekali buku yang menerangkan
tentang tata cara sholat yang sudah diterbitkan. Kita tinggal beli salah satu
saja di toko buku terdekat. Belajarnya sedikit demi sedikit aja. Kita mulai
dari syarat sah sholat. Lalu rukun-rukun nya. Kemudian kita coba –kalau punya
kesempatan dan sebaiknya menyempatkan diri- mempraktekkan sholat di depan ustadz
atau kyai. Kemudian minta pendapat beliau agar membetulkan sholat kita
jika memang ada yang kurang tepat. Kita belajar sedikit demi sedikit. Yang
penting istiqomah dan berkelanjutan. Insyaalloh semakin hari
sholat yang kita laksanakan semakin berkualitas.
Sedangkan sisi bathiniyah
sholat adalah meresapi makna bacaan dan gerakan dalam sholat, khusyu’, dan menghadirkan hati ketika
sholat. Untuk memahami makna bacaan dalam sholat diperlukan usaha yang
sungguh-sungguh disertai dengan kesabaran. Kita bisa mempelajarinya dengan
membaca buku-buku terjemahan bacaan sholat dan dengan ngaji secara langsung kepada Ustadz atau Kyai. Sekali lagi. Tidak
masalah jika hari ini kita belum mengerti makna bacaan sholat. Tidak apa-apa.
Itu masa lalu. Tapi akan jadi masalah besar jika kita seumur hidup dan sampai
menghadap Allah ta’ala nanti tidak
mengerti sedikit pun dari apa yang kita baca dalam sholat. Padahal
Allah ta’ala sampai hari ini memberi
kesempatan agar kita belajar. Ayo belajar sedikit demi sedikit. Contohnya; hari
ini kita belajar arti takbirotul ihrom
”Allohu akbar”, kemudian besok kita mulai belajar arti surat al fatihah, cukup satu ayat saja.
Besoknya satu ayat lagi dan begitu seterusnya hingga akhir ayat surat al fatihah. Selanjutnya pekan depan kita
belajar arti bacaan rukuk, ”subhana robbiy al-’adhim (wa bihamdihi)”.
Kemudian kita belajar makna bacaan i’tidal
dan seterusnya sampai bacaan tasyahud
dan salam. Dengan begitu, semoga
kualitas sholat yang kita kerjakan meningkat dari hari ke hari. Dan insyaalloh tahun depan –semoga Alloh ta’ala memberi panjang umur- kita sudah
mengerti arti bacaan dalam sholat yang kita kerjakan.
Khusyu’ dan menghadirkan hati ketika sholat insya_alloh bisa
dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam meresapi makna bacaan sholat
dan dengan menyempurnakan sunnah-sunnah serta keutamaan-keutamaan dalam sholat,
seperti menyempurnakan wudlu, menyempurnakan rukuk, i’tidal, sujud dan duduk,
sholat dengan berjama’ah di masjid serta sholat di waktu awal. Selain itu juga
didukung dengan memperbanyak serta memperbagus sholat-sholat sunnah seperti
sunnah rowatib (sebelum dan sesudah sholat fardlu), sunnah Dhuha, Tahajjud,
Witir, dan lain-lain.
Terakhir dan yang paling penting, ketika kita akan
dan sedang melaksanakan sholat, mari kita fokuskan hati dan pikiran kita kepada Alloh
ta’ala. Kita tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa kita sedang menghadap Alloh
ta’ala, Tuhan seru sekalian alam. Bukankah Allah ta’ala senantiasa mengetahui
apa yang sedang kita pikirkan dan sedang kita batin..?? Bukankah Allah ta’ala
senantiasa memandang pikiran dan hati kita..??
Mari kita memaknai bulan Rajab ini dengan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas sholat kita. Semoga kita senantiasa diberi pertolongan dan kekuatan
oleh Alloh ta’ala agar kita dapat mengerjakan sholat dengan memenuhi sisi lahir
dan bathinnya sehingga sholat kita menjadi lebih sempurna. Sehingga kita dapat
merasakan nikmatnya sholat. Amien.
Ayo... semangat..!
Bisa..!!
^_^
(tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar