Selasa, 22 Mei 2012

Memaknai Bulan Rajab: Tingkatkan Kualitas Sholat..!!



 Segala puji bagi Alloh ta’ala yang menganugerahi umat nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dengan sholat wajib yang lima.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada sang shohibusy syafa’ah nabiyulloh Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, shohabat, dan seluruh umat beliau hingga hari qiamat.

“Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’bana wa ballighna romadlon…”

“ya alloh berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Romadlon…”

Begitulah do’a yang pernah diajarkan Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dan senantiasa dilantunkan oleh umat islam di seluruh penjuru dunia ketika bulan Rojab tiba. Bahkan di beberapa masjid dan musholla di Indonesia, doa tersebut dijadikan pujian yang senantiasa dilantunkan setelah adzan dan sebelum iqomah selama bulan rajab dan pertengahan awal bulan sya’ban.

Rojab menjadi salah satu bulan yang mulia dikarenakan pada bulan ini terjadi peristiwa yang sangat mulia. Peristiwa tersebut adalah Isro’ Mi’roj nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam. Dari sowan kepada Alloh ta’ala tersebut beliau membawakan “oleh-oleh” untuk umat Islam berupa sholat wajib lima waktu. “Oleh-oleh” ini menjadi istimewa dikarenakan Alloh ta’ala memanggil rosul-Nya yang mulia untuk menghadap secara langsung tanpa perantara siapapun.
“Anugerah-anugerah” Alloh ta’ala yang lain seperti zakat, puasa dan haji, semuanya disampaikan kepada Nabi melalui perantara Ruhul Amin Malaikat Jibril ‘alaihis salam Tetapi untuk yang satu ini (baca: sholat), Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam menerimanya langsung dari Alloh ta’ala.

Pada kesempatan kali ini, marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk memaknai “oleh-oleh” nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dari isro’ mi’roj beliau tersebut.


Sholat

Secara bahasa, sholat merupakan padanan kata dari “ad-du’aa” yang berarti doa. Istilah ini dipakai karena di dalam sholat banyak sekali terkandung aktifitas do’a. Sedangkan menurut istilah syara’, sholat diartikan sebagai suatu ibadah mahdhoh (khusus) yang dimulai dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam, dengan syarat, rukun dan tata cara tertentu. Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam sendirilah yang mencontohkan bagaimana cara sholat yang benar dan memerintahkan kita umat islam untuk meniru cara sholat beliau.
Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “shollu kamaa roaitumuuni usholli”
Artinya: sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.
(Silahkan merujuk ke Buku ”Kaifa Tusholli”: Tuntunan Sholat Menurut Riwayat Hadits yang ditulis oleh K.H. Muhammad Ihya Ulumiddin dan diterbitkan oleh Yayasan Al-Haromain Surabaya, untuk mempelajari lebih detail tentang tata cara sholat sesuai dengan riwayat hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam).


Sholat; Anugerah terbesar umat nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam

Kenapa sholat begitu istimewa?
Sholat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan orang kafir adalah sholat. Sholat merupakan kewajiban pertama yang diperintahkan kepada para Rosul. Sholat merupakan washiat terakhir para Rosul. Sholat dapat menghapus dosa. Sholat dapat menyebabkan pelakunya diangkat derajatnya di sisi Alloh. Sholat merupakan indikator rasa syukur kita kepada Alloh ta’ala. Sholat merupakan media komunikasi antara manusia dengan sang Pencipta, dengan tata cara yang telah digariskan oleh-Nya dan disampaikan melalui Rosul-Nya.

Kalau manusia sudah tidak mau ”berkomunikasi” dengan Alloh robbul’alamin..?? Kalau manusia sudah tidak punya ”rasa” kepada Alloh yang memberinya hidup..?? Kalau manusia sudah lupa dari mana asalnya, untuk apa ia dicipta, dan akan ke mana ia kembali..??  Sudah tentu hilanglah sisi ”robbaniyah”nya. Hakekatnya ia tidak jauh beda dengan makhluk yang hidup hanya untuk memuaskan nafsunya; nafsu makan, seks, kuasa, dan nafsu-nasfu lainnya. Bahkan ”hum adholl..”.

Dengan sifat welas asih-Nya, Alloh ta’ala memberikan media kepada manusia agar ia senantiasa connect dengan-Nya. Agar ia senantiasa ingat kepada Sang Penciptanya. Agar ia senantiasa terjaga dari perbutan keji dan munkar. Agar ia dapat meraih kebahagiaan baik yang sementara (di dunia) maupun yang abadi (di akhirat). Media tersebut adalah sholat fardhu yang lima.
Ayo kita jaga..! ^_^

 Agar sholat benar-benar nikmat

Pernahkah kita merasakan nikmatnya sholat? Pernahkah kita merasa benar-benar sedang menghadap kepada Alloh ta’ala ketika sholat?

Menurut mbah Imam Ghozali, sholat itu terdiri dari sisi lahiriah dan sisi bathiniah. Kesempurnaan sholat bisa didapat dengan menyempurnakan kedua sisi tersebut. Sisi lahiriah adalah gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan yang terdapat dalam sholat seperti yang diajarkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam berupa takbirotul ihrom, bacaan surat al-fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahhud, sholawat, dan salam. Mari kita sempatkan untuk mengecek; sudahkah sholat yang kita lakukan selama ini –gerakan dan bacaannya- sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam?? Ayo semangat belajar. Mumpung kita masih hidup dan masih diberi kesempatan oleh Allah ta’ala untuk menyembah-Nya di muka bumi ini.

OJO MALAS..!! Jangan-jangan sholat kita belum benar. Jangan-jangan sholat kita belum sempurna. Jangan-jangan... Ayo semangat mempelajari sholat. Mumpung masih sempat. Jangan sampai, karena kita malas belajar, seumur hidup kita yang disebut orang sebagai umat Islam ini melaksanakan sholat yang ternyata tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam. Tidak apa-apa kalau sekarang kita sudah dewasa. Tidak mengapa kalau sekarang kita sudah tua menjadi seorang ayah atau ibu bahkan kakek atau nenek. Yang penting sekarang kita mau belajar agar besok sholat yang kita kerjakan menjadi sholat yang lebih berkualitas. Sekarang ini banyak sekali buku yang menerangkan tentang tata cara sholat yang sudah diterbitkan. Kita tinggal beli salah satu saja di toko buku terdekat. Belajarnya sedikit demi sedikit aja. Kita mulai dari syarat sah sholat. Lalu rukun-rukun nya. Kemudian kita coba –kalau punya kesempatan dan sebaiknya menyempatkan diri- mempraktekkan sholat di depan ustadz atau kyai. Kemudian minta pendapat beliau agar membetulkan sholat kita jika memang ada yang kurang tepat. Kita belajar sedikit demi sedikit. Yang penting istiqomah dan berkelanjutan. Insyaalloh semakin hari sholat yang kita laksanakan semakin berkualitas.

Sedangkan sisi bathiniyah sholat adalah meresapi makna bacaan dan gerakan dalam sholat, khusyu’, dan menghadirkan hati ketika sholat. Untuk memahami makna bacaan dalam sholat diperlukan usaha yang sungguh-sungguh disertai dengan kesabaran. Kita bisa mempelajarinya dengan membaca buku-buku terjemahan bacaan sholat dan dengan ngaji secara langsung kepada Ustadz atau Kyai. Sekali lagi. Tidak masalah jika hari ini kita belum mengerti makna bacaan sholat. Tidak apa-apa. Itu masa lalu. Tapi akan jadi masalah besar jika kita seumur hidup dan sampai menghadap Allah ta’ala nanti tidak mengerti sedikit  pun  dari apa yang kita baca dalam sholat. Padahal Allah ta’ala sampai hari ini memberi kesempatan agar kita belajar. Ayo belajar sedikit demi sedikit. Contohnya; hari ini kita belajar arti takbirotul ihrom ”Allohu akbar”, kemudian besok kita mulai belajar arti surat al fatihah, cukup satu ayat saja. Besoknya satu ayat lagi dan begitu seterusnya hingga akhir ayat surat al fatihah. Selanjutnya pekan depan kita belajar arti bacaan rukuk, ”subhana robbiy al-’adhim (wa bihamdihi)”. Kemudian kita belajar makna bacaan i’tidal dan seterusnya sampai bacaan tasyahud dan salam. Dengan begitu, semoga kualitas sholat yang kita kerjakan meningkat dari hari ke hari. Dan insyaalloh tahun depan –semoga Alloh ta’ala memberi panjang umur- kita sudah mengerti arti bacaan dalam sholat yang kita kerjakan.
                                               
                  
Khusyu’ dan menghadirkan hati ketika sholat insya_alloh bisa dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam meresapi makna bacaan sholat dan dengan menyempurnakan sunnah-sunnah serta keutamaan-keutamaan dalam sholat, seperti menyempurnakan wudlu, menyempurnakan rukuk, i’tidal, sujud dan duduk, sholat dengan berjama’ah di masjid serta sholat di waktu awal. Selain itu juga didukung dengan memperbanyak serta memperbagus sholat-sholat sunnah seperti sunnah rowatib (sebelum dan sesudah sholat fardlu), sunnah Dhuha, Tahajjud, Witir, dan lain-lain. 

Terakhir dan yang paling penting, ketika kita akan dan sedang melaksanakan sholat, mari kita fokuskan hati dan pikiran kita kepada Alloh ta’ala. Kita tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa kita sedang menghadap Alloh ta’ala, Tuhan seru sekalian alam. Bukankah Allah ta’ala senantiasa mengetahui apa yang sedang kita pikirkan dan sedang kita batin..?? Bukankah Allah ta’ala senantiasa memandang pikiran dan hati kita..??

Mari kita memaknai bulan Rajab ini dengan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas sholat kita. Semoga kita senantiasa diberi pertolongan dan kekuatan oleh Alloh ta’ala agar kita dapat mengerjakan sholat dengan memenuhi sisi lahir dan bathinnya sehingga sholat kita menjadi lebih sempurna. Sehingga kita dapat merasakan nikmatnya sholat. Amien.

Ayo... semangat..!
Bisa..!!
^_^

(tj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar