Sabtu, 17 Sep 2011.
pagi itu saya dan sahabat pesma Baitul Hikmah sowan ke ust. Ibnu Hajar. beliau merupakan murid abuya sayyid muhammad alawiy al malikiy, seorang pejuang ahlussunnah wal jama'ah di negara Arab Saudi. beliau mondok di sana selama kurang lebih 15 tahun.
setelah bertanya ke beberapa orang, akhirnya kami sampai juga di rumah beliau. beliau menyambut kami dengan hangat. ya. saya pun sangat kangen kepada beliau. semenjak beliau pindah dari Surabaya menuju Sidoarjo sekitar setahun yang lalu, saya pun tidak bisa ngaji lagi kepada beliau. beliau adalah seorang guru hadits favorit saya. pemahaman tak hanya sebatas pada makna dan penjelasan matan hadits, tetapi juga pada sanad dan perawi hadits, serta asbabul wurudnya. over all. top margotop lah.
seperti biasa, kesempatan yang langka tersebut beliau manfaatkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada anak-anak muda seperti kami. di antara nasehat beliau yang paling penting adalah tentang tirakat dan semangat mengajar.
beliau memberi nasehat bahwa jika kita mempunya hajat, keinginan atau pun cita-cita, hendaknya kita melakukan "tirakat". tirakat ini adalah melakukan amal khusus secara intensif & istiqomah. contoh: puasa senin kamis, puasa nabi Daud, sholat malam, tilawah al quran, sedekah, dzikr, dan mengajar. hendaknya kita melaksanakan tirakat ini pada saat susah maupun senang, pada saat sempit maupun lapang. lebih-lebih kita dianjurkan untuk melakukan tirakat jauh-jauh hari sebelum kita memohon hajat kita kepada Alloh ta'ala. misal, kita ingin mempunyai anak (keturunan) yang cerdas dan sholih/sholihah, maka sejak sekarang, sebelum menikah pun, kita dianjurkan untuk tirakat. kita niati agar kelak anak kita menjadi seperti yang kita inginkan. layaknya seekor induk ayam yang ingin agar anaknya lahir, is harus mau berkorban untuk mengerami telurnya selama 21 hari. ia harus istiqomah dalam proses pengeraman tersebut, karena kalau tidak istiqomah, kalau sedikit-sedikit keluar dari engkremannya, niscaya telurnya kemlekeren. gak jadi netas. Ust. Ibnu Hajar juga mengkisahkan contoh orang-orang yang ahli tirakat semasa hidupnya, termasuk ayahanda beliau sendiri.
yang kedua adalah semangat mengajar, dalam hal ini dikhususkan, mengajar al quran dan akhlaq yang baik. beliau menyampaikan bahwa salah satu amal yang pahalanya terus menerus mengalir adalah mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain.
beliau meneritakan bahwa suatu ketika abuya sayyid muhammad mengunjungi guru beliau yang merupakan gurunya para guru di makah al mukarromah. abuya sedikit terkejut ketika melihat guru beliau sedang mengajari anak-anak kecil. abuya pun bertanya, "ya syeikh, kenapa Anda membuang-buang waktu mengajari anak-anak, padahal selayaknya Anda mengajar para syeikh di kota ini?" sang guru pun menjawab, "karena sebab inilah aku bisa mencapai, maqomku yang sekarang ini".
begitulah potret guru-guru kita. ayo, mengajar dan menginspirasi..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar