MASIH TERLINTAS
Ketika sahabatku bertanya apa yang ku alami
Sahutku dalam hati, sayang bukan kiai atau presiden
Tapi yang maha Agung
Yang menjadikan semua ini ada
Rasa teduh mana kala kulihat tatapanmu
Rasa teduh manakala kuperoleh teguranmu
Betapa mahalnya nilai itu
Bagi sebuah kehidupan di mataku
Dan entahlah......................
Dari dulu aku memang tak berdaya dengan rasa itu
Kusimpan baik-baik itu di lubuk nan dalam
Karena aku merasa tidak memiliki suatu apapun
Dari dahulu aku merasa rendah di sisi mu
Tapi kenapa teduh itu selalu bersandar
Dan aku selalu tidak mampu menghapus itu
Kini aku yakin diriku dzolim
Jika berkeinginan memiliki jasadmu
Maka harapan ku
Berikan saja buatku butir-butir sapamu
Agar ku tatap hidup ini tanpa rasa kelam
Aku yakin engkau yang dulu
Kini impianku yang terjaga
Ta’dzimku kepada Nya
Dan syukur
Untuk semua ini
MOHON MENGERTI
Apa yang kau harapkan dariku
Jangan mengharapkan sesuatu
Yang kita sama-sama tak tahu
MATI – RIZQI – dan JODOH-ku
Adalah urusan TUHAN-ku
Aku selalu menyerahkan segala urusanku
Pada Rabb-ku
Tak terkecuali tentang jodohku
Maafkan aku....
Jika salah meng-arti-kan sikapmu
Menafsirkan bahasa tubuhmu
Aku hanya tidak mampu
Untuk diam membisu
Membiarkan sesuatu yang semu
Menahan rasa tak menentu
Yang hanya akan menghabiskan waktu
Menyiksa hatiku
Mencabik-cabik perasaanku
Mengelabuhi nuraniku
Untuk itu.
HARAPAN-ku............
Mohon jaga dan bersihkan kalbu
Dari hasutan syaitan SANG penipu
Jaga sikap dan prilaku
Tutur katamu
Pandangan matamu
Agar tak timbul perasaan yang rancu
MOHON mengertilah aku.
July 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar