Jumat, 12 Agustus 2011

UNTUK APA PUASA ?? (3 - habis)

Ciri no. 3 orang yang bertaqwa adalah (suka) memaafkan manusia, suka memberi maaf. Ada yang bilang bahwa meminta maaf itu berat, tapi lebih berat lagi memberi maaf. Otre. Itu kata-kata lama. Sekarang kita ganti; meminta maaf itu mulia, and memberi maaf adalah lebih mulia. 

Suatu ketika sabahat Abu Bakr ash-shiddiq pernah 'marah' kepada seseorang yg biaya hidup sehari-harinya ditanggung oleh Abu Bakr r.a. Gara-garanya si orang tersebut ikut-ikutan "megamini" fitnah yang disebar oleh orang-orang munafiq tentang sayyidah 'Aisyah r.a. bahwa beliau berbuat serong dengan seorang sahabat ketika perjalanan pulang dari suatu tempat. Itu lho, kisah ketika pada suatu malam sayyidah Aisyah r.a. ketinggalan dari rombongan karena mencari kalung beliau yang hilang. kemudian beliau berniat menyusul rombongan. di tengah jalan beliau bertemu dg seorang sahabat yang bertugas sebagai 'sapu bersih'. sebuah strategi umum dg menempatkan orang pilihan di belakang rombongan untuk memastikan tidak ada yg tertinggal. ketika sampai di Madinah, ada orang yang melihat bahwa sayyidah naik unta dan tidak jauh di belakang beliau ada seorang sahabat yang berjalan kaki. tersebarlah fitnah tersebut. hingga suatu ketika Alloh ta'ala menyampaikan pembelaan kepada sayyidah Aisyah r.a. dan membebaskan beliau dari tuduhan keji tersebut.
Setelah turun firman tersebut, Abu Bakr r.a. bersumpah untuk tidak menafkahi lagi orang tersebut, orang yang ikut-ikutan 'mengamini' fitnah yang keji itu. Kemudian Alloh ta'ala menurunkan firman-Nya yang berisi teguran bahwa tidak pantas bagi seseorang yan telah diberi kelebihan oleh Alloh ta'ala untuk bersumpah bahwa ia tidak akan lagi menafkahkan hartanya untuk keluarganya, kerabatnya, orang-prang miskin dan orang-orang lemah.
Akhirnya Abu Bakr pun mencabut sumpahnya.
Peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi kita bahwa tidak pantas bagi orang muslim yang baik untuk 'mutungan'. Kita dianjurkan untuk berlapang dada, 'jembar segorone', mudah memaafkan kesalahan orang lain. Toh, kita pun juga sesekali, atau bahkan sering kali, berbuat salah. Dan kita berharap agar kesalahan kita dimaafkan sauadara kita. So, sudah sewajarnya kita senantiasa memaafkan saudara kita jika ia khilaf; menyakiti hati kita. Lagian, memaafkan orang lain membuat hati kita nyaman, tenang dan tentram. sebaliknya, memendam amarah dan dendam membuat hati kita gelisah, gundah, plus beresiko terkena penyakit jantung, nah lho, hehehe.
Tujuan puasa adalah mecetak orang-orang yang bertaqwa. Dan salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah mudah memaafkan kesalahan manusia. So, selama bulan puasa ini, dan untuk selanjutnya, marilah kita men'training' diri kita, hati kita, untuk mudah memaafkan. dan semoga kia pun senantiasa mendapatkan maaf dari saudara, sahabat, dan teman kita serta dari Alloh ta'ala. amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar